Kurang Pengawasan, Udin Jadi Anak Punk - WARGA DEMAK "KOTA WALI"

Breaking

Home Top Ad

test banner

Post Top Ad

WARGA DEMAK FACEBOOK COMMUNITY

Friday 22 June 2012

Kurang Pengawasan, Udin Jadi Anak Punk


DEMAK-Usianya masih belia, 12 tahun. Tapi Udin alias Gendot sudah sekian lama ‘berkelana’ menyusuri jalanan Kota Demak yang terik. Bocah yang mestinya masih duduk di bangku sekolah dasar itu, kerapkali terlihat ngamen di bangjo (lampu merah) Katonasari.

Menjadi pengamen terpaksa dia lakoni lantaran kini dia hidup sebatang kara. Ayahnya sudah lama meninggal, adapun ibunya bekerja di Palembang. Demi sesuap nasi serta akibat kurang pengawasan, bocah warga Jipang Pakis Kudus ini terpaksa menggelandang. “Ibu saya kerja di Palembang,” ujarnya saat dinaikan truk dan dibawa ke Mapolres Demak.

Sejumlah anak punk yang kerap mangkal di lampu bangjo dan area publik lain, digaruk Sat Sabhara Polres Demak, kemarin. Penertiban dilakukan untuk mendukung program, tahun 2013 Jawa Tengah bebas dari gepeng (gelandangan dan pengemis). Selain anak punk, anak jalanan, PGOT (pengemis, gelandangan, dan orang terlantar) serta orang gila juga turut dirazia.

Pada razia kemarin, Sat Sabhara berhasil menjaring 18 anak punk yang kedapatan sedang mengamen. “Mereka dibawa ke Mapolres untuk didata, selanjutnya mengikuti sidang tipiring di pengadilan negeri,” ujar Kasubag Humas Polres Demak AKP Sutomo didampingi Kasat Sabhara AKP Sugiyono.

Petugas juga menyita enam alat musik kentrung dan ketipung. Dua di antara anak punk adalah seorang gadis di bawah umur yang kedapatan lari dari rumahnya. Mewakili Kapolres Demak AKBP Sigit Widodo, Sutomo menambahkan, langkah Sat Sabhara untuk menindaklanjuti pengaduan masyarakat yang merasa resah dengan keberadaan anak punk yang mengamen di pinggir jalan.

Warga resah, terjadi tindak pidana yang dilakukan anak-anak punk tersebut. Apalagi jika tidak diberi uang, mereka kerap mengeluarkan kata-kata kotor kepada pengguna jalan.

Seorang anak punk lainnya, Bayu (12) warga Desa Brakas Dempet mengaku pergi dari rumah tanpa izin orang tuanya. “Saya ngamen buat makan, biasanya di lampu bangjo Katonsari,” akunya acuh tak acuh. (swi/16)

No comments:

Post a Comment

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di kolom komentar yang telah tersedia!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga Warga Demak makin maju dan sukses selalu. amin.

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here