Belasan Penjudi Diciduk Polisi

 BIKIN KALANGAN: Para pelaku judi diminta ‘praktik’ judi di Mapolres Demak, kemarin. (HARSEM/SUKMA WIJAYA)

DEMAK-Belasan pelaku perjudian dari empat kecamatan, yakni Kecamatan Demak, Gajah, Karanganyar dan Karangtengah digiring ke Mapolres Demak. Dua penjudi di antaranya adalah pemudik. Mereka tertangkap tangan saat melakukan berjudi remi, kiu-kiu, dan sebagian bandar toto gelap (togel).
 

Tiga penjudi asal Desa Sedo Kecamatan Demak, yaitu Agus Surono, Sutarno dan Subaedi tertangkap ketika berjudi kartu remi. Dari mereka polisi berhasil menyita satu set kartu remi dan uang Rp 470 ribu.
 

Disusul, tiga penjudi dari Desa Wonowoso Karangtengah, yaitu Lukman Syaief, M Ihsan dan Sunari tertangkap tangan saat berjudi domino. Polisi menyita satu set kartu domino beserta uang tunai Rp 90 ribu.
 

Sementara di Desa Ketanjung Karanganyar, polisi yang sebelumnya mencium adanya togel, bisa menangkap pengecernya yakni Subekan dan soleh. Dari penangkapan kedua warga Desa Ketanjung itu, polisi berhasil menyita 15 bandel rekap dan satu stempel serta uang Rp 277 ribu.
 

Masih di Kecamatan Karanganyar, polisi meringkus Ahmad Taufik alias Ujang sebagai pengepul togel. Dari Ujang, polisi menyita 2 bendel rekap dan uang Rp 287 ribu. 
 

Serta pengepul Togel Sudimarn warga Desa Mlekang Kecamatan Gajah yang tetangkap saat akan menyetor hasil togel. Dari Sudirman, polisi menyita uang ratusan ribu rupiah.
 

Kasubag Humas Polres Demak AKP Sutomo menambahkan, dalam Operasi Ketupat Candi 2012, anggota juga menangkap lima warga Desa Sambiroto Kecamatan Gajah yang berjudi kiu-kiu menjelang malam takbiran. Mereka yaitu Nur Kamid, Ngapdi alias Wage, Handoko, Bagus Sugianto dan Yatin, dari para penjudi itu Polisi menyita uang sebesar Rp 1.016.000 dan dua set kartu domino.
 

”Semua pelaku akan kami proses sesuai hukum. Kami menghimbau warga agar menghindari praktek judi, sebab polisi tak main-main dengan kasus perjudian,” ungkap Sutomo didampingi Kasat Reskrim AKP Pradana Aditya Nugraha, Kapolsek Gajah AKP Guncang, serta angota kasubag humas. (harsem/swi/16)