Bibit Tilik Sapi di Banyumeneng

Kondisi kandang sapi yang belum memadai juga dipantau Gubernur Jateng Bibit Waluyo.
 (Harsem/Sukma Wijaya)

DEMAK-Minggu (3/2), Gubernur Jateng Bibit Waluyo tilik sapi di Kampung Ternak Sapi Karangkumpul, Desa Banyumeneng, Kecamatan Mranggen. Bibit sekaligus meninjau sistem peternakan sapi yang diletakkan secara terpisah dari pemukiman warga.

Kampung Ternak Sapi Karangkumpul merupakan lahan yang disediakan oleh warga khusus untuk berternak sapi. Lahan perbukitan yang subur diharapkan dapat membuat sapi menjadi gemuk. Kendati terpisah dengan pemukiman, namun keamanan ternak tetap terjaga, secara swadaya dari warga yang tergabung dalam Gapoktan.

Setelah tahun 2010 dan 2012 Pemkab Demak membantu 20 ekor sapi, total ternak sapi warga menjadi 117 ekor sapi jenis Peranakan Ongole (PO) Brahman. Para sapi ditempatkan dalam 10 unit kandang dengan ukuran kecil. Sebenarnya sepuluh tahun lalu sudah tercetus kampung ternak sapi, namun setelah warga membentuk Gapoktan pada tahun 2008.

“Maka pada tahun inilah saat yang tepat kampung ternak diberdayakan secara profesional,” ungkap Ketua Gapoktan Sumber Makmur, Moh Zaidun, kemarin. Sedianya terdapat 30 warga yang memiliki ternak sapi, namun 10 di antaranya belum bersedia bergabung dalam Gapoktan. Mereka cenderung merawat sapi secara tradisional.

Dalam sambutannya, Sekda Demak Poerwono Sasmito mewakili Bupati Demak HM Dachirin Said menyampaikan upaya positif warga Karangkumpul. Selain ternak sapi, warga setempat juga berternak kerbau dan kambing. Sekarang jumlah ternak kerbau mencapai 77 kerbau, dan 408 ekor kambing.

Poerwono mengatakan, dulu ketika membajak sawah, warga biasa menggunakan kerbau, sekarang petani memakai mesin traktor atau ‘Kerbau Jepang’. “Desa Banyumeneng merupakan sentra eebung bambu kuning yang biasa untuk bahan membuat lunpia, namun infrastruktur jalan agak rusak, sehingga Pemkab secara bertahap membetonisasi jalan setempat,” ungkapnya. (swi/tab)