Ada Pemandangan Baru Dalam Giat TMMD - WARGA DEMAK "KOTA WALI"

Breaking

Home Top Ad

test banner

Post Top Ad

WARGA DEMAK FACEBOOK COMMUNITY

Thursday 12 May 2016

Ada Pemandangan Baru Dalam Giat TMMD


DEMAK--Pada tanggal 10 Mei 2016 pukul 08.15 Wib Babinsa Ramli 03/wonosalam Kopka Sukamto  melaksanakan pendampingan terhadap anak-anak Paud terpadu siwi Lestari Desa Trengguli kecamatan Wonosalam Kabupaten Demak.

Dalam memberikan pemahaman sederhana sehingga anak mengerti dan mau belajar serta memotivasi dan memberikan contoh menulis kepada anak, sehingga anak memiliki keberanian untuk mengerjakan tugas dan Pengenalan Tentara Apa itu TNI serta Memberikan Kenyamanan bagi Anak-anak agar lebih mengenal dengan TNI.

Anak-anak di usia emas ini harusnya belajar pra keaksaraan dengan metode yang menyenangkan. Anak-anak dalam masa golden age atau usia emas ini perlu mendapat pengalaman belajar yang menyenangkan. Belajar yang lebih banyak bermain dan perkenalan lingkungan sekitanya, bukannya belajar membaca menulis, menghitung yang memerlukan pemahaman pelik bagi sang anak.

"Maksudnya tidak boleh itu adalah memaksa anak belajar membaca dan menghitung sebelum dia siap, karena akan menghasikan pengalaman negatif yang akan berpengaruh pada perkembangan anak di kemudian hari," ucap kopka Sukamto

Di kesempatan yang lain saat berbincang dengan kepala Paud terpadu siwi Lestari ibu Dra.Lestari, saat ini banyak balita di PAUD sudah diajarkan calistung dengan cara yang kovensional oleh gurunya. Calistung itu menurut Lestari, harusnya diganti dengan belajar pra keaksaraan yang memang sesuai dengan kurikulum PAUD.

Jadi menurutnya belajar di PAUD itu bukan seperti belajar di kelas-kelas SD, di mana ada guru di depan dan mendikte anak untuk menulis atau membaca. Untuk anak di usia balita ini harusnya belajar dengan cara yang menyenangkan dan tidak memberikan beban.

"Intinya yang boleh dilakukan mengajarkan lebih banyak kosa kata, mendongeng, membacakan buku cerita yang kreatif dengan ekspresif jangan membaca datar," ucapnya.

"Yang diajarkan adalah menghitung atau membaca bunyi tanpa makna. Misalnya seperti cucu saya yang umurnya 2 tahun, dia bisa menghitung 1 sampai 5 tapi tidak diajarkan 2x2," tambahnya.

Jika anak belajar dengan suasana yang tak menyenangkan maka akan berdampak psikologis saat mereka dewasa. Mereka akan bosan dan tidak suka membaca ataupun menulis.

"90 persen otak anak tumbuh itu sebelum 5 tahun, di usia itu kita memberikan pengalaman-pengalaman yang mennyenangkan. Bahagiakan anak-anak di masa itu," katanya.(Pendim 0716/Demak)

No comments:

Post a Comment

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di kolom komentar yang telah tersedia!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga Warga Demak makin maju dan sukses selalu. amin.

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here