DEMAK-Komunitas Demak Underground menggandeng HIPMI dan beberapa
komunitas seperti Warga Demak Facebook Community (WD), komunitas kuliner, Jeep
Kalijaga Community dan Trail, dan komunitas lainnya, menggelar seni
budaya berupa pagelaran wayang kulit 2 kelir dengan 5 dalang sekaligus,
Minggu malam (26/6) kemarin. Acara tersebut pada sore harinya
disemarakkan dengan pembagian ta’jil dan buka bersama Bupati Demak HM
Natsir di Pendopo Kabupaten, Jalan Kiai Singkil Kota Demak.
Ketua Panitia,
Titus Wahyunadi SH mengungkapkan bahwa gelaran wayang tersebut
dilakukan untuk ngur-uri budaya Demak yang sudah melekat dalam sanubari
masyarakat. Tradisi pentas wayang kulit telah ada sejak zaman Sunan
Kalijaga.
“Pentas wayang
kulit dengan lakon Pandu Wisudo ini sebagai bentuk kepedulian terhadap
seni budaya yang berkembang di masyarakat. Sedangkan, pembagian ta’jil
bagi pengendara maupun pasien di rumah sakit sebagai wujud kepedulian
kita kepada warga dan lingkungan sosial kita,” ungkap Titus.
Pembina Demak Undergorund, Agung Pahlevi menambahkan, pembagian ta’jil untuk pengendara di Jalan Sultan Fatah Alun-Alun Kota Demak yang diikuti beberapa komunitas dilakukan demi kebersamaan dan kepedulian antar sesama. “Kami membagikan 1.000 bungkus kolak, roti dan kurma,” katanya.
Untuk menyukseskan acara tersebut, para anggota bersama-sama peduli dengan gerakan tersebut. Ketua HIPMI, Wulan Rudi Prasetyo menuturkan bahwa partisipasi gerakan bersama dalam gelaran seni budaya maupun pemberian ta’jil diharapkan dapat meningkatkan kiprah para anak muda, utamanya dalam mendukung pembangunan di Demak. “Kami bersama-sama membangun Demak Kota Wali. Ini sesuai bidang kita masing-masing,” katanya.
Senada disampaikan Budi SB dan Haedar dari Demak Underground. “Dengan kegiatan ini, kami ingin Demak dapat lebih maju dan memiliki masa depan yang lebih baik. Karena itu, kami sebagai anak muda, harus ikut andil dalam membangun Demak. Kita lestarikan budaya lokal yang ada agar budaya daerah termasuk wayang kulit ini tidak punah,” ujar dia. (hib/sct/ida)
Pembina Demak Undergorund, Agung Pahlevi menambahkan, pembagian ta’jil untuk pengendara di Jalan Sultan Fatah Alun-Alun Kota Demak yang diikuti beberapa komunitas dilakukan demi kebersamaan dan kepedulian antar sesama. “Kami membagikan 1.000 bungkus kolak, roti dan kurma,” katanya.
Untuk menyukseskan acara tersebut, para anggota bersama-sama peduli dengan gerakan tersebut. Ketua HIPMI, Wulan Rudi Prasetyo menuturkan bahwa partisipasi gerakan bersama dalam gelaran seni budaya maupun pemberian ta’jil diharapkan dapat meningkatkan kiprah para anak muda, utamanya dalam mendukung pembangunan di Demak. “Kami bersama-sama membangun Demak Kota Wali. Ini sesuai bidang kita masing-masing,” katanya.
Senada disampaikan Budi SB dan Haedar dari Demak Underground. “Dengan kegiatan ini, kami ingin Demak dapat lebih maju dan memiliki masa depan yang lebih baik. Karena itu, kami sebagai anak muda, harus ikut andil dalam membangun Demak. Kita lestarikan budaya lokal yang ada agar budaya daerah termasuk wayang kulit ini tidak punah,” ujar dia. (hib/sct/ida)
No comments:
Post a Comment
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di kolom komentar yang telah tersedia!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga Warga Demak makin maju dan sukses selalu. amin.