PENUH LUBANG: Daun tembaku menjadi berlubang-lubang akibat diserang ulat jengkal palsu hijau atau Hyposidra sp. HARSEM/SUKMA WIJAYA |
DEMAK-Iklim tak menentu dan pengaruh hujan membuat petani tembaku khawatir. Mereka dihantui munculnya serangan ulat jengkal palsu hijau atau Hyposidra sp. Untungnya, sejauh ini hanya sedikit areal yang diserang. Ulat berwarna hijau itu biasanya memakan daun tembakau yang masih muda atau pesemaian.
“Kami masih terus memantau. Apalagi saat ini cuaca tak menentu, kadang turun hujan padahal sudah masuk musim kemarau,” kata petani tembakau, Mufid (41) warga Kalitengah Mranggen.
“Kami masih terus memantau. Apalagi saat ini cuaca tak menentu, kadang turun hujan padahal sudah masuk musim kemarau,” kata petani tembakau, Mufid (41) warga Kalitengah Mranggen.
Dia melakukan berbagai upaya agar tanaman tembakaunya tidak rusak oleh serangan ulat jengkal, yang terus memakan daun tembakau sejengkal demi sejengkal. Menurutnya, serangat ulat mempengaruhi kualitas sehingga harga jual tembakau menurun.
Pada masa tanam kedua (MT II), sebagian petani di tiga kecamatan, yaitu Mranggen, Karangawen, dan Guntur mulai menanam tembakau. Selain kebal dari hama tikus, harga jual hasil panennya cukup menjanjikan.
Bidang Perkebunan dan Kehutanan Dinas Pertanian Demak mencatat luas areal tanam tembakau di tiga kecamatan tersebut mencapai 4.751 hektar. Tahun 2012 ini diprediksi petani akan menambah luasan tanam, karena tahun lalu rugi saat menanam jagung.
Kades Sumberejo Mranggen, Supriyadi mengakui adanya serangan ulat, namun hama itu hanya menyerang sebagian kecil di lahan tanam tembakau. “Kami masih bisa menghalau hama ulat,” akunya.
Terpisah, Kabid Perkebunan dan Kehutanan, Made Sutapa mengatakan serangan ulat jengkal masih bersifat ringan hanya menyerang 2-3 hektar. Pihaknya telah melakukan pengendalian dengan obat Atabron.
Lanjutnya, ulat jengkal biasa menyerang daun tanaman tembakau saat menjelang sore (waktu Maggrib). Hama ini biasa memakan daun-daun muda hingga berlubang.
“Untuk mengantisipasinya, dengan cara menjaga kebersihan lingkungan atau pengendalian serentak dengan obat Atabron,” jelas Made. (swi/16)
No comments:
Post a Comment
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di kolom komentar yang telah tersedia!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga Warga Demak makin maju dan sukses selalu. amin.