Danramil Mranggen Lettu Arm Utomo bersama Camat Mranggen Anang Badrul Kamal melakukan tanya jawab dengan warga seputar alat kontrasepsi KB (HASREM/SUKMAWIJAYA) |
DEMAK-
Konsep pembentukan keluarga kecil sehat sejahtera, menjadi faktor
dominan yang sangat menentukan dalam mewujudkan kesejahteraan
masyarakat. Melalui Bakti TNI KB Kesehatan Terpadu, kemarin, Koramil
Mranggen memberikan pelayanan gratis bagi peserta dengan metode
kontrasepsi jangka panjang (MKJP) IUD dan implant.
''Kami
menargetkan 75-100 akseptor bisa terlayani. Untuk mencapai target
tersebut, kami meminta Babinsa agar memobilisasi warga,'' ujar Danramil
Mranggen Lettu Arm Utomo, kemarin, di kantor Koramil setempat.
Selama
ini, menurutnya, Babinsa bisa memberikan pengaruh positif pada warga.
Program Bakti TNI KB Kesehatan Terpadu ini bersinergi dengan pihak
kecamatan dan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana
(Bapermas KB). Keberhasilannya sangat ditentukan partisipasi seluruh
komponen masyarakat.
Lebih
lanjut, dia mengatakan, kegiatan tersebut selain program rutin tahunan
juga dalam rangka memperingati HUT Kodam IV/Diponegoro. Dia berharap
program itu memberikan dampak positif terhadap cakupan pencapaian
program KB-Kesehatan secera menyeluruh di Kecamatan Mranggen.
Terpisah,
Kepala UPT Bapermas dan KB Kecamatan Mranggen Puji Prasetyaningtyas
menyebutkan, pelayanan KB pada 2012 mencapai 126 persen dari target
sebesar 6.583 akseptor. Dari jumlah itu, 638 akseptor memilih metode
kontrasepsi jangka panjang (MKJP).
Kendati capaian kepesertaan KB cukup tinggi, namun kualitas KB masih perlu ditingkatkan lagi. “Hingga kini, kami bersama Babinsa dan PLKB, aktif turun dari desa ke desa untuk mencari akseptor," jelasnya. Adapun sasaran program tersebut pasangan usia subur (PUS) di bawah 35 tahun dan memiliki anak kurang dari dua. Sedangkan PUS yang sudah berusia lebih dari 35 tahun dan anak lebih dari dua, diarahkan untuk menjadi peserta KB metode operasi pria (MOP) atau metode operasi wanita (MOW)
Danar
Yanuastuti (25), warga Pucang Gading mengaku terbantu dengan program
tersebut. Selain program memiliki momongan untuk kedua kalinya masih
lima tahun lagi, aktivitas kuliah sambil kerja sangat menyita waktu.
''Biar tidak repot dan bisa fokus membesarkan anak pertama,'' katanya.
Pencapaian akseptor KB untuk pria di Demak menduduki peringkat
tertinggi di Jateng. Pencapaian di atas 209 persen ini melalui
kontrasepsi jangka panjang (MKJP) IUD dan Implant. Dari target 36.941
penggunaan alat kontrasepsi di Kabupaten Demak tahun 2012, terealisasi
melebihi target menjadi 47.758 sasaran, meliputi penggunaan kontrasepsi
IUD 952 sasaran, Modus Operasi Wanita (MOW) 604 sasaran, Implant
sebanyak 2.493 sasaran, KB suntik 35.020, dan penggunaan Pil KB 6.676
aseptor.
“Dan
pencapaian akseptor untuk pria dari Demak dinyatakan tertinggi
se-Jateng, meliputi Modus Operasi Pria (MOP) 4 pria, dan pemakaian
kondom sebanyak 2.009 sasaran,” ungkap Kabid KB dan kesehatan reproduksi
Bapermas-KB Demak, Chandra Wijanarko, kemarin.
Dari capaian se-Kabupaten Demak, tertinggi dilakukan akseptor asal Kecamatan Karangawen mencapai 5.674 sasaran atau 301,17 persen dan terendah terjadi di Kecamatan Bonang mencapai 105,14 persen atau 4.092 sasaran. Lanjutnya, target tahun 2013 ini belum diputuskan, tapi dimungkinkan akan ada peningkatan lebih 10 persen dari pencapaian tahun lalu. (swi/J9/SMNetwork/tab)
No comments:
Post a Comment
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di kolom komentar yang telah tersedia!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga Warga Demak makin maju dan sukses selalu. amin.