Nyebrang Kali Pakai Ember, Petani Demak Hanyut - WARGA DEMAK "KOTA WALI"

Breaking

Home Top Ad

test banner

Post Top Ad

WARGA DEMAK FACEBOOK COMMUNITY

Saturday 2 March 2013

Nyebrang Kali Pakai Ember, Petani Demak Hanyut

Tim SAR gabungan Demak dan Kudus menyisir keberadaan korban hanyut (HARSEM/SUKMA WIJAYA)
DEMAK-Seorang petani asal Desa Ketanjung Kecamatan Karanganyar, Tasrip alias Tacik bin Kartopomo (60) hanyut terbawa arus sungai Wulan. Belakang diketahui, korban nekad menyeberangi sungai berarus kencang itu dengan alat hanya berupa ember plastik.

Belum setengah jam turun hujan, debit air sungai Wulan sudah meluap. Namun itu tak menyurutkan niat Tasrip menuju sawahnya. Korban yang memiliki sawah di seberang sungai atau di wilayah Kabupaten Kudus, biasa berangkat ke sawah dengan menyeberangi sungai menaiki ember plastik.

“Kemungkinan akibat arus sungai kencang, korban menjadi kalap,” ungkap Sarwono (45) warga Desa Ketanjung, Senin (11/2). Dia bersama warga lain, ikut mencari korban dengan menelusuri sepanjang sungai Wulan sejauh satu kilometer. Kali pertama korban hanyut diketahui oleh beberapa warga sekitar, seterusnya dilaporkan oleh petugas.

Tingginya debit air sungai Wulan, menyebabkan tim SAR gabungan Demak-Kudus cukup kerepotan mencari korban. “Kami lakukan penelusuran dari lokasi hanyut sampai sejauh 15 kilometer,” ungkap Kasi Kesiapsiagaan BPBD (Badan Pennaggulangan Bencana Daerah) Demak, Sardi.

Tim SAR menyisir keberadaan korban sampai jembatan Tanggul Angin, dilanjutkan ke Desa Kedungwaru Lor Kecamatan Karanganyar, berlanjut sampai Desa Bungo Kecamatan Wedung.

Pencarian korban menggunakan dua armada, sebagian menaiki perahu motor menelusuri sungai, tim lain membawa mobil. Tim SAR memrediksi korban hanyut saat berusaha menyeberangi sungai dengan menaiki ember, namun belum sampai ke daratan, ember yang menjadi kendaraannya terlepas, dan korban terseret oleh arus sungai Wulan yang deras.

Pukul 16.30 kemarin, pencairan mulai dikurangi, menyusul semakin derasnya arus. Akhirnya sore itu juga pencairan ditunda. Sepuluh personel SAR Kudus dan tujuh dari Demak sepakat menunda pencairan akibat arus suangai semakin deras, dan akan dilanjutkan esok hari ini dengan menyusuri kaki dengan jalan kaki.

Akibat peristiwa tersebut arus lalulintas perbatasan Kudus-Demak tersendat, pasalnya para pengguna jalan yang melintas di atas jembatan Tanggul angin banyak yang berhenti melihat proses pencairan korban oleh Tim SAR.

Istri korban, Suyati (55), mengaku sedih mendengar kabar itu. “Kami berharap segera ditemukan, kalau sudah meninggal kami masih sempat menguburkannya,” rintihnya didampingi anggota keluarga lain dan Kades Ketanjung Lisa Ansori. (swi/rif)


No comments:

Post a Comment

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di kolom komentar yang telah tersedia!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga Warga Demak makin maju dan sukses selalu. amin.

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here