![]() |
Komisi C DPRD Demak bersama instansi lain melakukan sidak persiapan rute arus mudik. HARSEM/SUKMAWIJAYA |
“Sebenarnya
mengatur PKL ini tidak sulit, tahun kemarin saja bisa diatur. Kami
meminta PKL segera direlokasi ke pasar hewan, menyusul persiapan arus
mudik lebaran,” kata ketua Komisi C DPRD Demak.
DEMAK-Keberadaan PKL di sepadan jalan raya memicu kemacetan arus Semarang-Mranggen-Karangawen. Ketua Komisi C DPRD Demak S Fahrudin Bisri Slamet meminta Satpol PP dan Dinperindagkop bisa mengantisipasi.
Komisi C DPRD Demak dan instansi lain, melakukan sidak persiapan jalur mudik Semarang-Mranggen-Karangawen, Senin (22/7). Dari hasil sidak, Satpol PP dan Dinperindagkop diminta agar mulai beraksi menata keberadaan pedagang kaki lima (PKL), hal ini diikuti Dinhubkominfo yang menata kesemrawutan parkir di seputar Kecamatan Mranggen.
DEMAK-Keberadaan PKL di sepadan jalan raya memicu kemacetan arus Semarang-Mranggen-Karangawen. Ketua Komisi C DPRD Demak S Fahrudin Bisri Slamet meminta Satpol PP dan Dinperindagkop bisa mengantisipasi.
Komisi C DPRD Demak dan instansi lain, melakukan sidak persiapan jalur mudik Semarang-Mranggen-Karangawen, Senin (22/7). Dari hasil sidak, Satpol PP dan Dinperindagkop diminta agar mulai beraksi menata keberadaan pedagang kaki lima (PKL), hal ini diikuti Dinhubkominfo yang menata kesemrawutan parkir di seputar Kecamatan Mranggen.
Selama
ini sebagian simpul kemacetan terjadi di seputar pasar Mranggen. Macet
juga diakibatkan 40 PKL berjajar menjajakan dagangannya disepadan jalan
raya pantura ini.
“Sebenarnya mengatur PKL ini tidak sulit, tahun kemarin saja bisa diatur. Kami meminta PKL segera direlokasi ke pasar hewan, menyusul persiapan arus mudik lebaran,” kata ketua Komisi C, kemarin.
Relokasi puluhan PKL tersebut bisa dilakukan secara permanen di pasar hewan, sehingga kondisi depan pasar Mranggen tidak semakin semrawut.
“Sebenarnya mengatur PKL ini tidak sulit, tahun kemarin saja bisa diatur. Kami meminta PKL segera direlokasi ke pasar hewan, menyusul persiapan arus mudik lebaran,” kata ketua Komisi C, kemarin.
Relokasi puluhan PKL tersebut bisa dilakukan secara permanen di pasar hewan, sehingga kondisi depan pasar Mranggen tidak semakin semrawut.
Diakuinya,
memindahkan PKL harus mencarikan solusi, tidak asal gusur. PKL muncul
akibat keteledoran pemkab, Satpol PP dianggap lemah dalam menegakan
perda. Karena tak ada warning yang tegas,sehingga PKL leluasa berjualan
mepet di jalan raya.
Terkait
rekayasa arus mudik, Komisi C juga meminta PT.KAI ikut bertanggung
jawab. Khususnya di daerah Demak terdapat 10 perlintasan kereta api
tanpa dilengkapi palang pintu. Seperti pembangunan double track di dekat
pasar Ganepo, memang kewenangan PT.KAI, namun saat H-10 pelaksanaan
pekerjaan tidak segera dihentikan pihaknya secara tegas akan meminta
polres menutupnya.
Pihaknya
juga sudah meminta Bina Marga Provinsi Jateng segera memperbaiki jalan
aspal diperlintasan, karena jalan dalam kondisi rusak sehingga membuat
arus lalulintas melambat. Dan pihak Bina Marga sepakat, rencanannya
Senin (22/7), pelaksanaan perbaikan jalan segera direalisasikan.
Saat
ini rekayasa lalulintas belum dilakukan, menunggu gason dari
perhubungan. Sekali lagi Komisi C DPRD Demak meminta PT.KAI tanggap send
of crisis terhadap kemacetan di Mranggen. Pihaknya merespon positif
rencana Satpol PP yang menempatkan 9 personelnya di kawasan Pasar
Mranggen. (swi/hst)
No comments:
Post a Comment
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di kolom komentar yang telah tersedia!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga Warga Demak makin maju dan sukses selalu. amin.