Bupati Demak HM Dachirin Said menyerahkan usulan dua nama calon wabup kepada Ketua DPRD Demak H Muchlasin Dainuri dalam Rapat Paripurna, Selasa (2/7). (harsem/sukmawijaya) |
DEMAK-
Bupati Demak HM Dachirin Said secara resmi menyampaikan dua nama calon
wakil bupati (wabup) dalam Rapat Paripurna di gedung dewan, Selasa
(2/7).
Surat usulan bernomor 132/0147/2013 tertanggal 1 Juli 2013, mencantumkan dua nama calon wabup, yaitu Poerwono Sasmito (58) Sekda Demak dan Pejabat Asisten I Hukum Pemerintahan, Harwanto (54).
Bupati mengusulkan dua calon dari birokrasi sebagai bentuk keadilan, hal ini berdasarkan dorongan partai pengusung untuk mengambil dari unsur birokrasi sebagai upaya menghindarkan perseteruan antar partai pengusung.
Selanjutnya bupati menunggu proses pemilihan dua nama calon wabup, melalui pemilihan dalam rapat paripurna istimewa yang akan digelar panitia pemilihan wabup.
Sebelumnya, muncul instruksi dari surat usulan ini, Ketua DPRD akan mengumumkan secara terpisah di luar rapat paripurna penyerahan dua nama calon wabup.
“Sebaiknya surat tersebut dimunculkan dalam paripurna,” tegas Ketua Fraksi PPP, Moh Rifai. Ungkapan Rifai juga didukung oleh Ketua Fraksi PKS Amir Darmanto, meminta seluruh isi surat dibaca semua.
Isi surat antara lain terdapat susunan Panitia Pemilihan Wakil Bupati Periode 2011-2016, Ketua Nurullah Yasin (PKB), Wakil Ketua H MA Suradi (Partai Golkar) dan Sekretaris Panitia dijabat oleh Sri Fahrudin Bisri Slamet.
Terpisah, Direktur Eksekutif Lembaga Penyuluhan Pemberdayaan dan Pengembangan Masyarakat Mandiri (LP3MM) Demak, Ahmad Munir Yusak mengapresiasi usulan dua nama calon itu, hal ini sudah merupakan pilihan yang tepat dan terbaik.
Dia yakin dua calon tersebut, bukan sebuah keputusan yang tiba-tiba, tetapi melalui pertimbangan matang, termasuk usulan dari para kiai sepuh. Bila dilihat karier serta kompetensinya, dua orang itu yang terbaik. Hingga konfigurasi nama-nama yang diusulkan partaipun, banyak menyertakan kedua nama ini.
Namun Munir menyangsikan pengisian wabup akan terwujud, tidak ada garansi akan terpilihnya dua nama calon itu. Bagaimana paripurna bisa membuahkan hasil, bila calon wabup bisa terpilih tanpa ada politik uang.
“Idealnya suksesnya pemilihan wabup itu harus ada yang dipilih, tidak memilih juga menjadi pilihan,” tegas Munir. Sebab politisi sekarang cenderung menjadi pekerja politik, orientasinya ‘bola pendek’. Hal ini terindikasi di semua kegiatan dewan yang termotivasi dengan nilai rupiah, seperti ungkapan PAD bukan pendapatan asli daerah tetapi pendapatan anggota dewan. (swi/hst)
Surat usulan bernomor 132/0147/2013 tertanggal 1 Juli 2013, mencantumkan dua nama calon wabup, yaitu Poerwono Sasmito (58) Sekda Demak dan Pejabat Asisten I Hukum Pemerintahan, Harwanto (54).
Bupati mengusulkan dua calon dari birokrasi sebagai bentuk keadilan, hal ini berdasarkan dorongan partai pengusung untuk mengambil dari unsur birokrasi sebagai upaya menghindarkan perseteruan antar partai pengusung.
Selanjutnya bupati menunggu proses pemilihan dua nama calon wabup, melalui pemilihan dalam rapat paripurna istimewa yang akan digelar panitia pemilihan wabup.
Sebelumnya, muncul instruksi dari surat usulan ini, Ketua DPRD akan mengumumkan secara terpisah di luar rapat paripurna penyerahan dua nama calon wabup.
“Sebaiknya surat tersebut dimunculkan dalam paripurna,” tegas Ketua Fraksi PPP, Moh Rifai. Ungkapan Rifai juga didukung oleh Ketua Fraksi PKS Amir Darmanto, meminta seluruh isi surat dibaca semua.
Isi surat antara lain terdapat susunan Panitia Pemilihan Wakil Bupati Periode 2011-2016, Ketua Nurullah Yasin (PKB), Wakil Ketua H MA Suradi (Partai Golkar) dan Sekretaris Panitia dijabat oleh Sri Fahrudin Bisri Slamet.
Terpisah, Direktur Eksekutif Lembaga Penyuluhan Pemberdayaan dan Pengembangan Masyarakat Mandiri (LP3MM) Demak, Ahmad Munir Yusak mengapresiasi usulan dua nama calon itu, hal ini sudah merupakan pilihan yang tepat dan terbaik.
Dia yakin dua calon tersebut, bukan sebuah keputusan yang tiba-tiba, tetapi melalui pertimbangan matang, termasuk usulan dari para kiai sepuh. Bila dilihat karier serta kompetensinya, dua orang itu yang terbaik. Hingga konfigurasi nama-nama yang diusulkan partaipun, banyak menyertakan kedua nama ini.
Namun Munir menyangsikan pengisian wabup akan terwujud, tidak ada garansi akan terpilihnya dua nama calon itu. Bagaimana paripurna bisa membuahkan hasil, bila calon wabup bisa terpilih tanpa ada politik uang.
“Idealnya suksesnya pemilihan wabup itu harus ada yang dipilih, tidak memilih juga menjadi pilihan,” tegas Munir. Sebab politisi sekarang cenderung menjadi pekerja politik, orientasinya ‘bola pendek’. Hal ini terindikasi di semua kegiatan dewan yang termotivasi dengan nilai rupiah, seperti ungkapan PAD bukan pendapatan asli daerah tetapi pendapatan anggota dewan. (swi/hst)
No comments:
Post a Comment
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di kolom komentar yang telah tersedia!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga Warga Demak makin maju dan sukses selalu. amin.