FOTO ANAK: Kaswiri (45) menunjukkan foto anak kesayangannya M Agus
Setiayawan (15)
yang tersimpan dalam
kamera ponsel kemarin.
|
DEMAK- Seorang pelajar SMK Ganesa Desa/ Kecamatan Gajah menjadi korban penganiayaan hingga tewas Sabtu (9/6) dini hari sekitar pukul 22.30.
Siswa nahas itu bernama M Agus Setiayawan (15) warga RT 01 RW 02 Desa Mojosimo Kecamatan Gajah, yang diketahui pergi dari rumah bersama empat rekannya menonton pertunjukan musik dangdut di Desa Cangkring Rembang Kecamatan Karanganyar.
Siswa nahas itu bernama M Agus Setiayawan (15) warga RT 01 RW 02 Desa Mojosimo Kecamatan Gajah, yang diketahui pergi dari rumah bersama empat rekannya menonton pertunjukan musik dangdut di Desa Cangkring Rembang Kecamatan Karanganyar.
Semula jenasah Agus yang tergeletak di pinggir jalan raya Semarang-Demak- Kudus KM 31 Desa Cangkring Rembang Karanganyar dikira korban tabrak lari.
Namun Polisi memastikan anak pasangan Kaswiri (45) dan Kasirah (42) itu tewas terbunuh mendasari banyak luka di beberapa bagian tubuh.
Korban tewas dengan kepala belakang robek. Kemudian juga rahang kanan dan kiri patah. Selain itu pelipis mata kanan lebam serta hidung mengeluarkan darah. Hal tersebut merujuk keterangan pihak RSUD Sunan Kalijaga Demak yang memeriksa jenasah Agus,ujar Kapolres Demak AKBP Sigit Widodo melalui Kasubag Humas AKP Sutomo dan Kasat Reskrim AKP Pradana Aditya Nugraha.
Polisi masih menyelidiki kasus itu termasuk menanyai sejumlah teman korban yang berangkat bersama sama menuju lokasi pertunjukan musik dangdut. Hanya saja memang belum diperoleh banyak keterangan karena para saksi mengku masih trauma.
Polisi masih menyelidiki kasus itu termasuk menanyai sejumlah teman korban yang berangkat bersama sama menuju lokasi pertunjukan musik dangdut. Hanya saja memang belum diperoleh banyak keterangan karena para saksi mengku masih trauma.
Selebihnya jajaran Satreskrim Polres Demak kemarin berada di seputar lokasi tewasnya Agus untuk mengumpulkan barang bukti termasuk kemungkinan adanya sidik jari pelaku.
Dikeroyok
Sementara itu ayah korban Kaswiri dan kakek korban Sukarman (61) ketika ditemui di rumah duka menduga Agus dibunuh dengan cara dikeroyok beramai ramai. Dugaan itu memerhatikan luka luka di sejumlah bagian tubuhnya.
Saya menangis melihat luka yang diderita cucu saya itu. Mukanya rusak seperti diinjak-injak, kemudian juga mulutnya mengeluarkan darah yang sudah mengering, terang Sukarman.
Kaswiri pun sempat meraung raung ketika kali pertama dikabari anak kesayangannya meninggal dengan cara tak lazim.
Menurutnya Agus adalah anak pendiam yang tak memiliki musuh. Dia menambahkan tak seharusnya anak nomor duanya tersebut dianiya hingga mengalami luka berat dan tewas.
Kaswiri pun sempat meraung raung ketika kali pertama dikabari anak kesayangannya meninggal dengan cara tak lazim.
Menurutnya Agus adalah anak pendiam yang tak memiliki musuh. Dia menambahkan tak seharusnya anak nomor duanya tersebut dianiya hingga mengalami luka berat dan tewas.
Kaswiri tak sempat ketemu anaknya karena masih berjualan mie ayam keliling kampung saat korban Agus keluar rumah Sabtu malam sekitar pukul 08.00. Dia mendapat kabar memilukan pada Minggu dini hari dari pihak pemerintah desa dan tokoh masyarakat setempat.
Mendiang Agus berangkat ke Desa Cangkring Rembang berboncengan mengendarai motor bersama Aris (17), Ega (16), Wahyu (16) dan Jumeno (17) yang masih tetangga sekampung. Mereka disebut sebut tertarik menonton pertunjukan dangdut yang belakangan malahan berujung malapetaka. Ayah korban meminta Polisi mengusut tuntas kasus itu serta menghukum berat pelakunya.
Sementara itu puluhan siswa SMK Ganesa kemarin berkumpul dan melayat di rumah duka. Sejumlah siswa juga meminta pelaku penganiayaan terhadap rekannya itu secepatnya ditangkap Polisi. (H41-)
-------------------------------------
Kronologis
1.Agus, Aris, Ega, Wahyu dan Jumeno berboncengan naik motor menuju Desa Cangkring Rembang Karanganyar Sabtu sekitar pukul 09. 00. Mereka mendengar ada pentas orgen tunggal di salah satu rumah warga di pinggir jalan Raya Semarang- Demak-Kudus.
2. Terjadi keributan di pentas musik pukul 22. 00. Aris, Ega, Wahyu dan Jumeno melarikan diri sementara korban tertinggal dilokasi keributan.
3. Polisi dan warga menemukan tubuh korban tergeletak di pinggir jalan raya tak jauh dari lokasi pentas musik dangdut sekitar pukul 22. 30. Korban sempat dikira korban tabrak lari sampai akhirnya datang Ega dan Wahyu yang mencari korban di sekitar lokasi pertunjukan.
4. Sahabat korban memastikan tubuh yang tergeletak bersimbah darah adalah Agus. Polisi kemudian membawa jenasah ke RSUD Sunan Kalijaga untuk kepentingan penyelidikan. Sumber: Diolah (H41-)
No comments:
Post a Comment
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di kolom komentar yang telah tersedia!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga Warga Demak makin maju dan sukses selalu. amin.