KRITIS: Tanggul kritis di Dukuh Ceper Desa batu Karangtengah sangat mengkhawatirkan. (HARSEM/SUKMA WIJAYA) |
DEMAK-Kondisi tanggul sepanjang Sungai Setu di dukuh Ceper Desa Batu Kecamatan Karangtengah, sangat mengkhawatirkan. Akibat tergerus air sungai, tanggul mengalami longsor hingga menghanyutkan badan tanggul selebar satu meter.
Diduga akibat alur sungai berbelok maka tanggul mudah tergerus air.
Tahun 2011 pernah ada proyek penaludan tanggul menggunakan bambu.
Ternyata pekerjaan yang menelan anggaran ratusan juta rupiah tersebut
tak efektif.
“Karena alur Sungai Setu berbelok, arus kerap menghantam badan tanggul
dan berakibat tanggul longsor,” ungkap Kades Batu, Sukir, kemarin.
Dia bersama warganya tak bisa berbuat apa-apa untuk memperbaiki tanggul.
Karena kondisi tanggul sudah parah akan butuh biaya tinggi untuk
memperbaiki. Sedangkan desa tak memiliki dana.
Sungai Setu merupakan bagian dari saluran pembuangan air sungai yang
mengalir dari Rawa Pening. Bila musim penghujan arus Sungai Setu cukup
deras. Apalagi tahun ini ada pembangunan bedungan karet di Sungai
Wonokerto, arus air yang masuk diperkirakan semakin deras.
“Bagi warga Desa Batu, badan tanggul sungai Setu sudah menjadi
infrastruktur desa,” ungkap Absar (34) warga Desa Batu. Tanggul tersebut
telah menjadi jalan penghubung Dukuh Ceper dengan Jalan Raya Pantura.
Ribuan warga mengakses badan tanggul tersebut sehari-hari.
Tak hanya kendaraan roda dua yang melintas di badan tanggul. Kendaraan
bermuatan hasil bumi juga banyak mengakses jalan itu. Karena jalan
tanggul merupakan akses jalan terdekat, sehingga ogkos tranportasi tak
terlalu tinggi.
Ancaman Banjir
Bila kondisi tanggul kritis ini dibiarkan, kemungkinan musim penghujan yang akan datang, wilayah Desa Batu mengalami banjir luar biasa. Karena dasar Sungai Setu sudah setinggi lahan persawahan serta kawasan pemukiman warga.
Ancaman Banjir
Bila kondisi tanggul kritis ini dibiarkan, kemungkinan musim penghujan yang akan datang, wilayah Desa Batu mengalami banjir luar biasa. Karena dasar Sungai Setu sudah setinggi lahan persawahan serta kawasan pemukiman warga.
Banjir tak hanya menenggelamkan persawahan seluas 300 hektar. Pemukiman
Desa Batu dan Wonokerto Kecamatan Karangtengah serta desa sekitar
lainnya akan kebagian banjir.
Warga setempat berharap ada proyek besar untuk merehabilitasi tanggul
yang sudah mengkawatirkan tersebut. Peroyek untuk memperbaiki tanggul
dan menalud tanggul sehingga bisa menahan gerusan air yang berbelok.
Terpisah, Kepala bidang Pengairan DPUPPE Demak, Sutiyono mengaku telah
mngecek tanggul di Desa Batu tersebut. Tambahnya, karena keterbatasan
anggaran, pemkab tak mampu membiayai rehabilitasi tanggul. Bahkan dari
data bidang pengairan, ada sedikitnya 20 titik badan tanggul kritis yang
tersebar di wilayah Demak.
Seluruh kerusakan tanggul tersebut berpotensi mengakibatkan banjir.
“Kami sudah melaporkan kondisi tanggul kritis tersebut ke Badan
Penanggulangan Bencana daerah dan Balai Besar Jratun Soluna Semarang.
Semoga ada respons positif untuk memperbaiki,” aku Sutiyono. (harsem/swi/16)
No comments:
Post a Comment
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di kolom komentar yang telah tersedia!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga Warga Demak makin maju dan sukses selalu. amin.