DEMAK- Disela-sela orang sibuk mengurusi banjir bandang, masih saja ada yang memanfaatkan situasi lengah itu untuk mencuri. Apesnya pelaku curanmor, Supardi (19) warga RT 02 RW 01 Desa Bungo Kecamatan Wedung, tertangkap warga, dan tewas di massa puluhan orang, kemarin.
Peristiwa tragis bermula ketika Supardi menuntun sebuah motor Honda, namun naas, pemilik motor seorang wanita berteriak maling dan selanjutnya warga langsung menghakimi tersangka hingga tewas.
“Kejadiannya tidak berlangsung lama, pelaku mengambil motor di parkiran, tapi pemilik mengetahui dan meneriaki maling, sontak warga sekitar langsung menghampiri sambil memukulinya,“ kata Jadmiko Ahmad warga Desa Jetak.
Saat kejadian banyak warga yang sedang nonton banjir yang mulai masuk di Desa Jetak, warga yang sudah kesal dan capek karena banjir, semakin marah melihat aksi pencurian tersebut. Hanya berselang 5 menit, Supardi sudah terkapar bersimbah darah. Warga juga sempat membakar motor tersangka, Yamaha Yupiter nopol K-6980-HL.
Dari keterangan saksi, sedikitnya 30 orang ikut menghajar Supardi, meskipun sudah ditangani petugas, warga masih sempat memukuli bahkan ada seseorang yang menghalangi motor petugas, ketika mengavakuasi tersangka.
Menurut Kasubag Humas Polres Demak AKP Sutomo aksi amuk massa sangat cepat, saat petugas mengevakuasi, tersangka sudah tidak bernyawa. “Setelah menerima laporan, anggota Polsek Wedung langsung menuju TKP, anggota sempat kewalahan saat mengambil tersangka dari lokasi,” jelasnya.
Sutomo mengimbau warga untuk menghindari aksi menghakimi sendiri bila menjumpai tersangka kriminal di masyarakat. Apalagi tersangka yang dituduh mencuri belum terbukti, malah di massa hingga tewas.
Akibat banyak luka ditubuhnya, Supardi tewas di TKP dengan luka pukulan di bagian kepala hingga mengeluarkan banyak darah . Sementara saksi lain mengatakan, Supardi melakukan aksinya tidak sendirian, ketika pemukulan terjadi, temannya kabur.
Terpisah, kakak tersangka, Naryono (39) hanya terdiam. Dia tak percaya dengan peristiwa yang menimpa adiknya. “Supardi kerjanya membantu mengikat kepiting di Wedung, kemungkinan dia hanya ikut-ikutan,” ucapnya melindungi adiknya. Ketika kejadian, dirinya masih berada di sawah, baru tahu ketika melihat jenasah Supardi dibawa polisi. (swi/hst)
Buntut Tewasnya Supardi
Dua Desa Nyaris Bentrok
DEMAK- Warga Bungo dan Jetak, keduanya yang masih satu wilayah Kecamatan Wedung, nyaris terjadi bentrok warga. Polres segera menurunkan dua peleton pasukan Shabara, untuk mengatisipasi terjadinya tawur antar desa, Jumat (12/4).
Dua Desa Nyaris Bentrok
DEMAK- Warga Bungo dan Jetak, keduanya yang masih satu wilayah Kecamatan Wedung, nyaris terjadi bentrok warga. Polres segera menurunkan dua peleton pasukan Shabara, untuk mengatisipasi terjadinya tawur antar desa, Jumat (12/4).
Peristiwa berawal karena salah satu warga Desa Bungo, Supardi (19) yang dituduh mencuri motor dan tewas dimassa. Warga tidak rela, para pemuda segera menyiapkan berbagai alat pemukul dan senjata tajam, mereka akan menggeruduk wilayah Desa Jetak.
Kerumunan pemuda asal Desa Bungo sepakat akan menggeruduk Desa Jetak. Sebanyak 50 orang dengan membawa pentungan kayu, linggis dan senjata tajam, bersiap menuju Desa Jetak.
Polisi dengan dibantu TNI segera mengantisipasi keadaan, dengan mengirim dua peleton Shabara untuk menghadang para pemuda desa yang akan bentrok dan menghalau pulang kembali ke desanya. Untuk menjaga situasi keamanan, sebagian pasukan bergerak ke Desa Jetak dan Desa Bungo.
“Beberapa saat mencekam, setelah memakamkan adik saya (Supardi), para pemuda dengan inisiatif sendiri akan menggeruduk Jetak,” ungkap kakak korban Naryono (39), kemarin. Dia mengatakan para pemuda Desa Bungo tak terima, atas pengroyokan adiknya hingga tewas.
Kabag Ops Polres Demak Kompol Joni Susilo memimpin langsung penghadangan massa pemuda yang akan bentrok tersebut. Setelah diberikan pengertian, massa mulai membubarkan diri. Untuk antisipasi dua truk personel Shabara masih disiagakan di kedua desa tersebut.
“Sebenarnya malam hari setelah peristiwa pengroyokan, kedua pihak desa sudah berdialog, diwakili kades dan tokoh masyarakat setempat, dan sepakat untuk tidak saling balas dendam,” kata Joni Susilo yang didampingi Kasat Shabara AKP Sugiyono, Kapolsek Wedung AKP Zamroni dan Komandan Kormail 06 Wedung Kapt Kav Nahruns Syah Pasaribu.
Sementara itu Kapolsek Wedung AKP Zamroni menambahkan, sesuai dengan kesepakatan, rencananya pihak Desa Jetak akan memberikan santunan kepada keluarga korban dan mengganti motor yang sudah dibakar, sementara Desa Bungo menerima kejadian tersebut, dan berjanji tidak dendam. “Kemungkinan reaksi para pemuda desa, akibat belum mengetahui kesepakatan tersebut,” jelas Zamroni. (swi/hst)
Saya...ikut prihatin terhadap korban dan saya juga berharap agar tidak terjadi bentrokan yang berkelanjutan,dan jangan ada balas dendam.karna kejadian tersebut tidak semua warga desajetak bersalah atas meninggalnya korban,saya memberi saran kepada pihak yang berwajib agar para pelaku dan provokator yang menyebabkan korban meninggal cepat ditindak lanjuti..dan diproses secara hukum yang berlaku..terimakasih
ReplyDeleteAstaghfirullah
ReplyDelete