![]() |
Ditemukan makam kuno saat menggali untuk kontruksi pilar beton wisma B masjid Agung Demak. (harsem/sukmawijaya) |
Demak-Dalam penggalian pondasi untuk rehab gedung wisma B di komplek Masjid Agung Demak (MAD), ditemukan sebuah makam kuno yang diyakini masih kerabat raja.
Beberapa
saat tukang bangunan menghentikan penggalian, ketika alat linggisnya
mengenai sebuah batu berbentuk empat persegi panjang, segera
membersihkan tanah galian di seputar batu tersebut.
“Penggalian
tadi mengenai sebuah makam kuno, segera kami melaporkan pihak takmir
masjid,” ucap Ahmad, buruh bangunan yang ikut pelaksanaan proyek rehab
gedung aula di MAD ini. Sekilas para buruh panik, namun setelah menerima
masukan dari pengurus takmir, mereka berangsur lega untuk meneruskan
pekerjaan, dan membiarkan makam tersebut apa adanya.
Menurut
Pengurus Takmir MAD Bidang Idaroh (ketertiban keamanan termasuk
pembinaan kekaryawanan), Suwagiyo, makam itu memang sudah lama diketahui
para sesepuh Masjid. “Kata para sesepuh, makam ini adalah makam Joko
Lelono,” ungkapnya saat ditemui Kamis (19/9).
Kondisi
makam terpendam tanah sedalam 0,5 meter dari lantai bangunan,
diprediksi pengurus takmir dahulu sudah mengetahuinya, karena pada tahun
1981 wisma B pernah direhap dari dana BKM (Badan Kesejahteraan
Masjid).
Kendati
makam sudah bernama, anggota Kodim 0716 Demak berpangkat Peltu ini,
tidak bisa menyebutkan secara pasti siapa Joko Lelono, apa kedudukannya
semasa hidup, apakah sebuah nama julukan atau nama sebenarnya. Di dalam
serat silsilah makampun belum tertuang nama tersebut. Sehingga pihak
takmir belum berani menetapkan siapa Joko Lelono.
Anehnya
makam Joko Lelono sangat dekat dengan makam raja-raja, yakni di sebelah
barat makam Sultan Fatah, Sultan Patiunus (P Sabrang Lor) dan Sultan
Trenggono. Pengurus takmir pun berpendapat, bila makam berdekatan dengan
makam raja-raja, kemungkinan besar Joko Lelono merupakan kerabat raja.
Suwagiyo
menambahkan, di komplek MAD terdapat ratusan makam yang terbagi
beberapa areal, yaitu areal makam raja, kerabat raja, makam para imam
besar masjid Agung Demak, serta makam para kiai besar. Seperti makam
mantan Bupati Demak H Tafta Zani yang masuk lokasi makam para imam,
masih jauh dari areal makam raja.
Sejak
awal temuan tahun 70-an, makam Joko Lelono tidak mau dipindah, sehingga
makam tersebut terkubur oleh timbunan tanah. Pada temuan tahun ini,
takmir MAD berinisiatif, karena tidak mau dipindah maka makam akan
ditinggikan dengan hurugan tanah, dan dibuatkan nisan baru, sehingga
tidak merusak keberadaan situs makam.
Selanjutnya
pengurus takmir MAD menggelar pengajian serta doa. Mereka berencana
meninggikan makam Joko Lelono yang diyakini tidak mau dipindah, sehingga
pusaranya bisa terlihat dan tidak sembarang dilewati oleh pengunjung
masjid. (swi/hst)
No comments:
Post a Comment
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di kolom komentar yang telah tersedia!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga Warga Demak makin maju dan sukses selalu. amin.